Tingkatan Logika Dalam Memahami dengan Menggunakan Akal

 

Capture Screen dalam sebuah materi di Seminar tentang RPS di IAIN Padangsidimpuan dengan narasumber Prof. Bermawy Munthe

Penjelasan Prof. Dr. Bermawy Munthe seorang Guru Besar di UIN SUKA Yogyakarta, Ia menjadi narasumber dalam sebuah seminar via zoom oleh Lembaga Penjamin Mutu di IAIN Padangsidimpuan. telah membuka mata penulis dalam memberikan pemahaman paling rasional dalam memahami suatu bentuk (form) atau juga dalam bentuk tindakan tertentu. 

 

Capture Prof. Bermawy Munthe via ZOOM

Sebuah gambar yang dicapture secara langsung telah membuktikan bahwa proses logika atau atau akal manusia pada awalnya dalam memahami suatu kondisi, keadaan, atau hal tertentu dimulai enam aspek dan tahapan. Perlu kami jelaskan ini adalah berbagai penjelasan dalam tulisan ini adalah hasil dari pemahaman penulis sendiri dalam menjabarkan apa yang disampaikan oleh Prof Bermawy Munthe dalam seminarnya. Jadi pada dasarnya, ini adalah hasil catatan sendiri ketika mengikuti kegiatan seminar tersebut.

1. Remembering

Akal manusia dalam menjelaskan sesuai yang terjadi pada dasarnya adalah adanya suatu interaksi psikis atau fisik dengan sesuatu benda. Manusia menyebut ulang atau menghapal tentang apa yang bisa diinderawinya. Hal tersebut bisa berbentuk data, fakta, nama, benda. Secara sederhana pemahaman tentang sesuai diawali dengan Remembering artinya diingat. 

Untuk menguji proses ini dapat dipahami secara sederhana dengan menjawab sebuah pertanyaan mendasar dari suatu yang sering dilihat dan dilaksanakan. Seperti contoh, Ingatkah anda nama kakek anda dulu? Siapakah nama orangtua anda? Apakah nama benda ini? semua pertanyaan ini membutuhkan jawaban untuk mengingat dari sebuah nama tertentu, suatu kejadian tertentu atau suatu peristiwa tertentu. Dimana nantinya akal manusia dalam hal ini adalah berfungsi untuk menginput data ke dalam memori otak.

2. Understanding.

Ingatan ini akan tersimpan dalam memori dan kemudian menjadi modal bagi logika membentuk suatu pemahaman. Jika secara singkatnya dijelaskan bahwa informasi yang masuk akan diproses menjadi suatu pemahaman. Proses pemahaman atau understanding ini adalah dimana seseorang yang menjelaskan dengan bahasanya sendiri tentang suatu defenisi, data, fakta, nama atau benda yang telah tersimpan dalam memori otaknya. Mungkin untuk memahami proses pemahaman akal ini dapat diuraikan dengan menjawab pertanyaan pertanyaan lanjutan dari proses pertama Remembering. apa maksud nama kakek anda dulu? apa maksud nama orangtua anda? apa maksud dari penggunaan nama benda ini?

3.  Applying

 Applying ini jika dijelaskan adalah dimana proses akal manusia menggunakan rumus kaidah, formula, teori, ke dalam suatu permasalahan atau memahami suatu kejadian tertentu. Misalnya ketikan seseorang mengenal nama orangtua, dan sudah mampu memahami makna di balik penamaan orangtua tersebut sesuai dengan perspektifnya masing-masing serta sesuai dengan kemampuannya, maka otak akan memunculkan suatu cara, formulasi, metodologi, atau rumusan konsep baik teoritis maupun praktis. Applying ini pada dasarnya dimana adanya proses akal manusia menyusun rententan ingatan dalam memorinya. Hal ini nantinya akan membentuk input data atau metodologi. Mungkin ini bisa dilihat dalam bentuk metode riset.

4. Analyzing

Analyzing ini adalah suatu proses dimanan akal manusia akan melakukan proses berbagai elemen sesuai dengan applying terhadap informasi yang masuk. Akal akan memproses informasi, atau data maupun peristiwa ini sesuai dengan applying yakni sesuai dengan sistem yang dibangun. Proses ini pada dasarnya akan membenturkan, membandingkan, melihat sisi yang tersirat, atau tersurat serta analisa lanjutan dalam logika dalam melihat dunia dan berbagai permasalahannya.   

 

5. Evaluating

Tingkatan evaluasi dalam akal manusia adalah lanjutan dari tingkatan memahami berbagai unsur, elemen, dari suatu masalah, adanya sebab akibat, serta  berbagai cara lainnya. Evaluating ini adalah suatu proses dimana akal akan melihat kembali hasil dan output dari pemikiran. 

6. Creating

Ketika suatu proses dari tahap pertama sampai pada tahap kelima, hal ini bisa jadi terus berulang-ulang dalam menjalani kehidupan ini. Terkadang karena desakan suatu keadaan orang akan menjadi lebih mahir pada bidang tertentu sesuai dengan yang biasa menjadi rutinitasnya. Maka dalam perjalanannya atau barangkali disebut sebagai tuntutan hidupnya bisa jadi ia bisa mampu membuat, menciptakan, mengemas atau created something never have before. 

==============================================

Artikel ini adalah hasil pemahaman pribadi saya dalam mengikuti seminar LPM. Jadi bila ada yang kurang setuju dan kurang baik mohon diberikan masukan melalui kolom komentar di bawah ini.

Terima Kasih.

Alexandra Pane.

Categories: InformasiTags: ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *