Tahapan Perancangan Komunikasi Visual

 

Menurut Hendratman Hendi seorang penulis buku Tips n Trix Computer Graphics Design di tahun 2010 yang lalu, ia menjelaskan tentang konsep tahapan dari perancangan sebuah komunikasi secara visual secara umum dapat dibagi kedalam beberapa bagian:

Pertama; Memulai dengan Persiapan data: ini dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu disiapkan dari hasil seleksi yang sesuai dengan imaginasi desainernya. Kita harus menentukan apakah data bahan yang dikumpulkan dan diseleksi tadi cukup dan berperan penting sehingga harus ditampilkan dengan ukuran besar, sedang atau kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil atau bentuk icon saja, disamarkan atau dibuang sama sekali karena tidak dibutuhkan. Ada juga selain dari desain visual yang cukup berperan penting yaitu teks yang menjelaskan dan menguatkan desain. Data ini disebut dengan data informatif yaitu berupa perpaduan antara foto, teks dan judul. Ada juga disebut dengan data estetis yaitu berupa frame atau bingkai, layar belakang atau disebut dengan background, serta berabgai efek grafis lebih populer disebut vektor, line atau garis.

Kedua; Memunculkan Ide Kreatif: Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding tentang untuk memunculkan ide yang mungkin berbeda dan kreativitas yang berbeda, wawancara juga sangat menentukan cara dalam memunculkan ide, dan hal lainnya agar desain yang dibuat bisa efektif sehingga bisa diterima dan desain tersebut dapat membangkitkan kesan-pesan tertentu yang sulit dilupakan oleh khalayak. 

Ketiga; Menetukan Konsep desain yang komunikatif: Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Dengan demikian proses dari desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar mampu membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual dalam bidang periklanan.

Keempat; Memilih penggunaan media yang tepat; Untuk mencapai kriteria yang sesuai dengan permintaan pelanggan atau mungkin tepat ke sasaran/segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif serta berkualitas untuk mencapai target tujuannya. Seperti contoh misalnya menggunakan media bisa berupa media cetak, atau mungkin media elektonik, serta konsep penggunaannya di luar atau outdoor atau indoor di dalam ruangan.

Kelima; Memproses untuk divisualisasi: Menentukan komponen desain yang sesuai dengan visi dan misi klien, pemilihan warna yang sejalan dengan nilai semangat dan spiritnya, penempatan layout, sampai finishing.

Keenam; Produksi: Setelah desain yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.

Sumber: Hendi Hendratman, Tips n Trix Computer Graphics Design (Bandung: Informatika, 2010), hlm. 9-12

Alexandra Pane

Alexandra Pane

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *