Prasyarat Menulis Latar Belakang Masalah dalam Skripsi, Tesis dan Disertasi

Pendahuluan

Latar belakang pada BAB I Pendahuluan merupakan penjelasan dalam bentuk uraian paragraf yang berisi alasan mengapa sebuah skripsi, tesis, dan disertasi mengangkat kajian tersebut dibuat. Misalnya, kalau untuk karya ilmiah (dalam hal ini skripsi, tesis, dan disertasi ) berarti kamu harus menjelaskan mengapa topik tersebut dibuat. Dengan adanya latar belakang, pembaca jadi tahu hal apa yang hendak disampaikan dalam karya ilmiah tersebut.

Menemukan masalah sebenarnya mudah, apalagi mencari masalah, namun yang sulit adalah memahami, mengkonstruski, dan mencari solusi dari masalah. Kita meyakini bahwa setiap masalah pasti ada solusinya. Membuat skripsi tesis dan disertasi tentunya langkah pertama yang harus anda buat adalah menemukan masalah. Selanjutnya mendeskripsikan masalah itu di dalam BAB I Pendahuluan. Ini merupakan langkah yang berat jika belum menemukan masalah. Inilah yang menjadikan anda bermasalah dalam kuliah. oke kita lanjutkan anggaplah anda telah menemukan masalah yang layak untuk diteliti.

Menulis latar belakang sebenarnya cukup mudah dan sederhana jika anda sudah memahami masalah yang ada. Namun perlu dipahami bahwa masalah ini juga harus disistematis dengan baik sesuai dengan kaidah keilmuannya. Pertanyaannya adalah apakah anda sudah memahami kaidah keilmuan yang menjadi sudut pandang anda dalam mengemukakan masalah tersebut? dalam hal ini anggaplah anda telah paham. Menulis latar belakang masalah dalam penelitian sebenarnya cukup mudah jika anda memiliki konsep di otak anda 5 W + 1 H. ya anda sudah tahu itu apa..jadi tidak saya jelaskan lagi.

Untuk menulis latar belakang masalah penelitian, tentunya pada Skripsi, itu berbeda dengan Tesis, dan berbeda dengan Disertasi. Sebab tingkatan pendalaman keilmuan yang dituntut pun berbeda tingkatan. Untuk itu, penulis akan jelaskan secara umum tentang penulisan latar belakang masalah dalam penelitian dengan menjelaskan item penting yang harus dipahami.

1. Sudut pandang dalam melihat masalah

Sudut pandang dalam menulis latar belakang masalah itu adalah menentukan keilmuan apa dapat membedah masalah itu, sehingga dianggap sebagai sebuah masalah. Bukankah masalah itu adalah sesuatu yang berbeda dari konsep atau teori dengan realitas yang terjadi. Jika demikian inilah yang disebut sebut sebagai sebuah masalah secara umum pada penelitian kualitatif. Terkadang masalah itu juga sesuatu yang muncul secara natural artinya suatu kebiasaan yang dianggap biasa tetapi bermasalah pada sudut pandang keilmuan tertentu ini lebih cenderung pada perbandingan. Ada juga masalah dalam penelitian ingin memunculkan suatu gagasan ide, sebut saja suatu hal yang baik perlu diungkap proses sehingga menjadi baik.

2. Logika: Why? ketika melihat masalah

Apa pertanyaan mendasar yang harus diketahui dalam merumuskan masalah? pertanyaan itu adalah untuk membuka pikiran dan mata hati agar bisa melihat realitas fakta atau proses yang terjadi di tempat yang menjadi objek atau subjek penelitian itu sendiri. Pertanyaan itu harus di awali dengan kenapa atau why. Jika tidak didasari logika berpikir why maka masalah sudah dilihat dengan baik. Ketika logika why muncul maka otak pada dasarnya akan mencari jawaban untuk menjelaskannnya. Maka bekal keilmuan yang tersimpan dalam memori akan diakses. Dibandingkan pertanyaan how, who, when dan what pertanyaan why lebih baik digunakan dalam melihat masalah. Inilah logika mendasar dalam melihat masalah.

3. Sistematis dalam melihat masalah

Sebuah bangunan tentunya dimulai dari dasar pondasi, kerangka, atap, dinding, dan isi dari bangunan itu, sebut saja bangunan itu adalah rumah. Melihat masalah penelitian tentunya harus dimulai dari dasar pondasi hingga pada isi. Tamsilan itu menunjukkan langkah sistematis dalam mendeskripsikan masalah penelitian. Setiap permasalahan harus dikaji dari dasar masalah itu sendiri meskipun kita ingin menjelaskan tentang atap dari rumah, karena tidak bisa dilepaskan dari apa yang di bawah atap itu.

4. Fokus pada masalah

Mendeskripsikan masalah, jika tidak fokus ini menjadikan banyak masalah yang dimunculkan sehingga tidak teratur. Ini menimbulkan narasi yang akan dipahami juga menjadi masalah. Sebaiknya pilihlah dari masalah yang muncul yang layak dikaji. Ingat masalah itu terus berkembang, namun menentukan dan memilih masalah hal yang penting. Tidak bisa kita mengkaji dengan baik jika tidak fokus.

Nah itulah tadi tentang seputar item bahasan yang harus dipahami jika ingin menulis atau membuat latar belakang masalah dalam penelitian.

Point Penting dalam Latar Belakang Masalah

  1. Tulis masalah yang ingin diangkat dengan detail. Tulisan harus menjelaskan kondisi ideal yang seharusnya suatu keadaan atau realitas, Pernyataan ini dapat didukung dengan data, teori, konsep, pendapat ahli, dan sebagainya.
  2. Tulis juga kondisi faktual tentang keadaan yang benar-benar terjadi, bisa berupa masalah sehingga menjadi dasar dibuatnya suatu penelitian atau kegiatan. Kamu bisa memberikan data atau fakta terkait supaya lebih kredibel.
  3. Membahas penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti baik dari negara atau tempat lain tentang topik terkait.
  4. Jika karya ilmiah kamu punya kelemahan, dalam latar belakanglah kamu harus menjelaskan kelemahan tersebut.
  5. Sebutkan juga bahwa kajian ini adalah layak untuk diteliti dengan berbagai alasan ilmiah.
  6. Solusi berupa saran singkat atau penawaran solusi terhadap masalah sebelum lanjut ke pokok pembahasan.

Pada prinsipnya Latar belakang terletak di BAB I atau Pendahuluan. Intinya, latar belakang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca tentang pembahasan yang ingin disampaikan. Maka dari itu, pembuatan latar belakang dan prosesnya harus diperhatikan dengan baik.

Alexandra Pane

Alexandra Pane

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *