Orangtua Bijak Versus Orangtua Biasa


Apa kabar para orangtua semuanya…!!. Hari ini saya ingin sharing informasi dari suatu postingan yang beredar di media sosial. Ini adalah suatu sangat penting bagi kita para orangtua. Anak yang menjadi tanggungjawab kita menggaruskan kita menjadi orangtua yang bijak atau orangtua yang biasa saja.  Melalui pesan ini penulis ingin membagikan sebuah tulisan dan pandangan perbedaan antara orangtua yang bijak versus orangtua biasa. Informasi ini mungkin akan membawa kita pada sebuah pertanyaan apakah kita selama ini orangtua yang bijak atau orangtua biasa.
1. Orangtua bijak menemukan keunikan anaknya sedangkan orangtua biasa membandingkan anaknya dengan yang lain.
Seringkali sewaktu masih anak orangtua terkadang membandingkan anak dengan orang lain. Ini mungkin barangkali adalah ungkapan rasa kecewa orangtua terhadap anaknya. Orangtua terkadang berharap anaknya harus sesuai ekspektasinya dan keinginannya. Seperti misalnya anak diharapkan meneruskan usaha keluarga kelak menjadi pengusaha. Namun pada diri anak ingin berbeda dari orangtua. Ia ingin menjadi dokter misalnya. Orangtua kemudian menasehatinya dengan memberikan perbandingan dengan para anak pengusaha lainnya. Ini adalah suatu ironi bagi anak karena profesi ini adalah dua hal yang berbeda. Potensi anak yang berjiwa sosial untuk membantu dibidang kemanusiaan berbeda dengan potensi di bidang kewirausahaan atau enterpreunership. Ini menjadikan anak kadang tidak sejalan dengan pikiran orangtua.
2. Orangtua bijak mengajari anak dari kesalahan sedangkan orangtua biasa menghukum anak karena kesalahan.
Hukuman itu hal wajar sesuai dengan kadarnya. Toh hukuman itu adalah upaya mendidik anak agar tidak dia mengetahui dan menyadari akan kesalahannya. Perlu diperhatikan bahwa harus dibarengi dengan tindakan yang bijak dengan pengajaran bahwa anak harus belajar dari kesalahan. Disinikah peran orangtua dalam mendidik pribadi anak dengan kebijaksanaan orangtua. Orangtua harus mampu mengarahkan anak pada kebaikan dengan cara-cara yang bijak.
3. Orangtua membantu anak untuk mencari dan menemukan mimpinya sedangkan orangtua biasa memaksakan pandangan dan keinginan pada anak
Berbeda pandangan dan jalan hidup yang berbeda dengan anak itu adalah sesuatu yang mengharuskan orangtua memiliki sikap legowo. Artinya orangtua harus memiliki pandangan terbuka untuk mendengarkan mimpi atau pendapat anaknya. Dalam hal ini orangtua dituntut untuk memberikan masukan dan arahan yang tepat sehingga anak tidak menyesal dengan keputusannya.
4. Orangtua bijak memberikan anak kesempatan mengeksplorasi dunianya sedangkan orangtua biasa memberikan bantuan ketika anaknya mengalami kesulitan.

Seringkali orangtua merasa khawaitr kepada akan kesulitan anaknya. Ini adalah naluri orangtua yang penuh kasih sayang. Hingga terkadang orangtua dengan suka rela memberikan bantuan kepada anaknya. Namun secara psikologis sekali dua kali boleh saja asalkan itu tidak membuat anak menjadi manja dan menjadikan orangtua sebagai pangkuannya dengan melupakan sikap mandiri. Selayaknya orangtua bijak dalam memberikan kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi kehidupannya sehingga ia merasakan kesulitan dan kebahagian ketika ia mampu keluar dari kesulitan itu dengan cara mandiri. Jadi peran orangtua yang bijak adalah memberikan pengawasan serta saran bijak dalam mengatasi kesulitan anak tersebut. Orangtua biasa tidak melakukan hal tersebut tetapi langsung turun tangan dan tidak bijak dalam menyikapinya.

5. Orangtua bijak memberikan contoh pada anaknya sedangkan orangtua biasa hanya memberi peraturan untuk dituruti anak.
Selayaknya orangtua menjadi teladan bagi anaknya. Sebagaimana bahasan sebelumnya orangtua memberikan pengawasan bagi anak, jadi dalam hal ini monitoring yang dilakukan orangtua adalah dengan metode keteladanan. Orangtua bijak tidak juga membiarkan anaknya begitu saja, tetapi cenderung memberikan nasehat bijak agar anak tidak jauh dari ajaran agama, adat budaya, norma dan peraturan pemerintah. Orangtua bijak tidak selalu terikat dengan aturan ketat dalam masalah duniawi tetapi sangat ketat dengan masalah ukhrawi. Karena masalah ukhrawi itu aturan dari Allah Swt bukan aturan orangtua. 
Sekian saja tulisan kali ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat walau sebenarnya itu semua adalah konsep medasar dimana orangtua harus mampu berubah menjadi pribadi yang bijak. 
Jikalau ada pendapat lain dalam tulisan mohon berikan komentar di bawah untuk dapat didiskusikan. Semoga kita semua menjadi pribadi yang bijak. Jangan lupa bagikan juga kepada orang lain. Terima kasih.