Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk dari teknologi informasi, yaitu teknologi informasi yang berguna dalam menyampaikan pesan atau media promosi. Salah satu keunggulannya adalah memvisualisasikan suatu informasi kepada masyarakat untuk menambah wawasan tentang informasi yang terkandung dalam iklan atau promosi suatu pesan komunikasi.
Supriyono menejelaskana dalam bukunya desain grafis belakangan lebih sering disebut Desain Komunikasi Visual yang disingkat DKV karena memiliki peran mengomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti
penggunaan tipografi, perpaduan ilustrasi yang berwarna, vektor atau garis, desain layout dan berbagai hal yang berkaitan dengan bantuan teknologi desain grafis. Itilah DKV dianggap lebih mampu menjelaskan dan mendeskripsikan perkembangan desain grafis yang semakin berkemabangan penggunaannya pada berbagai aspek kehidupan. Adapun istilah Desain Grafis (Graphic Design) di kalangan masyarakat dan khalayak yang membutuhkan desain untuk berbagai keperluan masih banyak menggunakan istilah tersebut.
DKV ini masih disebut sebagai bagian dari seni atau art karena ini masih memadukan antara seni rupa dan keterampilan untuk mengelola pesan komunikasi sesuai dengan tujuan bisnis dalam industri periklanan dan promosi bagi kehumasan. Faktor inilah yang menyebabkan DKV sangat dibutuhkan hingga saat ini, tidak dapat dihindari, bahwa karya komunikasi visual menjadi ilmu yang menjadi perhatian manusia.
Setiap hari kita selalu disodorkan dengan desain komunikasi, baik dari majalah, koran, sosial media, instagram, pirentes dan lain sebagainya. Jika kita melintas di jalan raya terkadan mata tertuju pada media outdoor seperti halnya poster, billboard, spanduk, baliho dengan berbagai ukuran, banner yang memukau, papan nama yang besar, dan bentuk-bentuk iklan lainnya. Tidak hanya itu ditempat kerja, mungkin kita bisa melihat berbagai desain yang ada tersodor dihadapan mata kita.
Tidak terlepas dalam konsep berdakwah dalam islam, pesan melalui komunikasi visual sangatlah efektif untuk menyampaikan pesan yang sifatnya mengajak, mengajurkan, melarang, dan mencegah. Pesan ini dapat berupa iklan banner atau spanduk. Namun yang akan dibahas penulis pada kesempatan kali ini adalah tentang pemaknaan secara visual dari tahapan-tahapan yang dilaksnakan dalam proses produksi pesan komunikasi.
Produksi pesan komunikatif melalui media didasarkan kepada kebutuhan stakeholder dari media tersebut dalam hal ini bagian pemasaran dalam pelayanan pasien yang datang, media promosi sebelumnya menggunakan media cetak berupa spanduk, banner. Adapun saat ini menggunakan iklan profil dengan visi dan misi yang direncanakan diarahkan untuk mengajak kepada khalayak untuk mendapatkan perhatian, empati, dan menarik pelanggan.
Gatoet Soepadmo mengatakan bahwa perancangan suatu desain adalah dengan memastikan bahwa setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya. Rancangan itu harus dapat berfungsi dengan baik dimana fungsi timbulnya merupakan akibat dari sebuah kebutuhan khalayaknya untuk menumbuhkan dan mempromosikan usahanya. Periklanan dalam dunia usahana adalah memang suatu cara untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di zaman sekarang ini.
Dijelaskan bahwa perancangan suatu desain pastinya melalui tahap pembuatan yang spesifikasi mengenai arsitektur program, bentuk gaya, model tampilan, dan material atau bahan untuk program desain tersebut.. Tahap inilah jika didentifikasikan pada pembuatan film tentunya harus menggunakan storyboard untuk menjelaskan setiap bagian dari flowchart guna menggambarkan dengan jelas proses dari scene ke scene lainnya