Membangun Gerakan Menulis bagi Mahasiswa Melalui Blog di Masa Pandemi

Blogger itu apa sih?

Desain blogspot pada dasarnya sangat flexibel dengan perkembangan zaman. Baru-baru ini blogspot sebagai Content Management Sistem telah mengudate beberapa perbaikan sistem di dalam dashboardnya. Penggunaan blogspot ini pada awalnya didesain untuk personal branding dan publisitas yang sifatnya lebih pada individual saja. Namun seirng perkembangan zaman kreativitas para kreator telah mengubah desain dari blogspot sesuai dengan tujuan dari penggunanya. Mulai dari settingan domain hingga pada pengaturan layout agar lebih teratur dan rapi. Hal ini dapat dilihat bahwa blogspot telah mampu bersaing dengan CMS wordpress yang sangat terkenal di dunia. 

Terlepas dari hal itu, blogspot jika dintegrasikan dalam dunia pendidikan terutama bidang pendidikan komunikasi di perguruan tinggi sangat penting. Seumpama jika seseorang mahasiswa membuat blog di Blogspot dan memposting berbagrai artikel makalahnya ini pada dasarnya telah melakukan publikasi ilmiah secara sederhana. Jika mahasiswa tersebut benar-benar telah menulis artikel tersebut dengan tidak menjiplak karya orang lain. Coba kita bayangkan jikan dalam satu mata kuliah kita bisa menulis 1 atau 2 artikel hasil makalah yang kita tulis secara benar kemudian di publikasikan di blog pribadi, tentunya jika suatu saat ada tulisan serupa atau mirip atau barangkali ada yang copas bisa kita klaim jika itu adalah hak kita sebagai penulis dan itu sudah terpublikasi. Tetapi alangkah bagusnya kalau blog yang tadi memiliki domain publik seperti .com, .co.id, atau domain lainnya sehingga kesannya tidak sekedar blog saja.

Lantas bagaimana implementasinya dalam pendidikan?

Memang blogspot ini dapat dijadikan sebagai media literasi yang harus dipopulerkan di kalangan mahasiswa sebagai media pendidikan, media online, media publikasi, media literasi, media bagi kaum muda energik dalam menulis. Blog ini murah bahkan gratis, kecuali anda menggunakan fitur cutom domain yang dibeli dari penyedia hosting. Jika pun dibeli hanya sekitar 170.000 pertahun bahkan ada juga yang menjual 120.000 an per tahun. 

Langkah yang pertama:

Dosen membuat gerakan menulis di kalangan mahasiswa terutama pada dosen yang memiliki banyak kelas. apalagi di masa covid 19 ini pembelajaran melalui e-learning, media blog dan gerakan ini cocok dikombinasikan. Gerakan menulis sebagai idenya, salurannya melalui blog. yang terkontrol oleh dosen yang bersangkutan.

Langkah yang kedua

Memilih desain atau blognya didesain dengan responsive dan kekinian. Untuk permasalahan desain ini dapat memilih template blog yang bisa di dapat secara gratis atau berbayar. Bisa juga dengan memakai jasa desain atau programer. Desain blog yang baik akan mempengaruhi pengujung, crawler google, dan seo pada pencaharian.

Langkah yang ketiga

Jika blognya sudah jadi dan masih kosong isinya, maka si dosen bisa menentukan tim mahasiswa yang dibagi menjadi beberapa bagian:

  1. Admin : admin adalah dosen sendiri atau mahasiswa tertentu saja, karena posisi admin pada blogger sangat crusial dan penting, dimana admin dapat mengubah berbagai pengaturan di dalam blog. Jika salah dalam membuat pengaturan maka akan sangat fatal pada sistemnya. Jadi disarankan hanya mahasiswa yang paham dan bisa mengorganisir blogger saja yang dijadikan sebagai admin.
  2. Author: ini adalah posisi kedua dalam penempatan peran dalam media blogger. Jadi perlu diperhatian bahwa author ini adalah penulis. Inilah yang menjadi tonggak penting dalam mengisi konten yang bermanfaat bagi para pengunjung.
Seabgai cacatan bahwa admin inilah nantinya yang akan menginvite para author ke dalam blog melalui gmail masing-masing author. Jadi Admin hanya monitoring isi blog bukan mengisi blog. Author akan mengisi blog dengan berbagai tulisan dan kreasinya.

Langkah yang Keempat

Dosen sebagai tenaga pengajar pada dasarnya bisa menentukan arah dan tujuan media blog ini. Pesan dan tulisan dapat dijadikan sebagai penugasan bagi para mahasiswa. Judul mungkin bisa dibuat berdasarkan silabus perkuliahan atau berdasarkan judul khusus. Jadi intinya tergantung kesepakatan antara dosen dan mahasiswa.

Langkah yang kelima

Setiap mahasiswa (auhtor) yang memposting juga bisa mempromosikan tulisannya di media sosial masing-masing (like and share). Jadi admin bisa melihat trafik pengunjung dan bisa memberikan penilaian tentang berapa banyak yang membaca dan mengunjungi setiap tulisan dalam kurun waktu tertentu. 

Jadi lima langkah ini jika dijalankan dengan baik, bisa dijadikan sebagai lab multimedia, pembelajaran bermedia atau sebagai sarana belajar. Lantas dimana pembelajarannya….sebenarnya pembelajarannya adalah pada gerakan menulis yang digayang oleh si dosen. Secara sederhananya begini bapak ibu dosen……………….


Mahasiswa zaman ini malas menulis jadi perlu ada gerakan menulis di civitas akademika kita, Perlu ada salurannya, tulisan jangan di printout saja, atau disimpan di drive google saja, atau di lapotop saja, alangkah indahnya jika tulisan dipublish. yang penting dicek dulu apakah tulisan copypaste dari orang lain. Ditahun berikutnya tentunya mahasiswa bisa diarahkan agar menulis tidak boleh ada sama dengan tulisan yang sudah terpublish di media tersebut. Berbeda dengan printout ditahun berikutnya mahasiswa buat tulisan lagi presentasi lagi, tetapi untuk mengecek tulisan ini copypaste dosen harus borkar berkas….hahahah capek.

 

Inilah pendapat saya tentang pentingnya literasi dan menghindari plagiasi bagi seluruh civitas akademika. Dosen dan mahasiswa harus bergerak melalui gerakan menulis melalui Blog. Harapan kami sebagai penulis dalam blog ini setiap dosen di Indonesia menjadi penggerak mahasiswa harus menulis dengan baik. 

Berbagai keperluan dan kurang jelas dalam tulisan ini bisa langsung ditanyakan kolom komentar di bawah ini…… terima kasih, jangan lupa share juga artikel ini….

Alexandra Pane

Alexandra Pane

One thought on “Membangun Gerakan Menulis bagi Mahasiswa Melalui Blog di Masa Pandemi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *