Manfaat Sedekah dan Tips Mengatasi Penyakit dalam Kehidupan Berkeluarga

Mungkin bagi anda yang takut dan tidak berani untuk menikah disebabkan oleh beberapa hal yang mungkin saja tidak menyukai beberapa hal yang biasanya terjadi di dunia rumah tangga. Pada tulisan kali ini saya akan mencoba menjelaskan kepada anda tentang beberapa penyakit atau mungkin lebih baik kita sebut saja permasalahan agar lebih cenderung mudah dipahami.

1. KURANG TAHU ILMU PERNIKAHAN.

Rumah tangga akan sukses jika dipandu dengan ilmu yang didasarkan pada pengetahuan agama yang baik. Keimanan akan mempengaruhi keinginan untuk belajar Ilmu agama. Ini sangat penting bagi suami dan isteri agar mereka menuntutnya pada ahli agama. Sebelum menikah layakya kedua mempelai harus mengetahui berbagai permasalahan nantinya dalam pernikahan seperti apa dan bagaimana itu kehidupan dalam berrumah tangga yang baik sesuai dengan ajaran agama. Dalam Islam ada ungkapan hadis dari Nabi Muhammad Saw 

“Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan, maka akan dipahamkan ia dalam ilmu agama.”(HR. Bukhari)

2. KURANG TAHU ARAH DAN TUJUAN PERNIKAHAN.

Tujuan pernikahan itu sendiri kalau dalam Islam adalah agar kita bisa hidup penuh ketenangan, saling jaga, saling melengkapi saling membahagiakan. Karena sejauh apapun manusia mencapai kesuksesan dunia tanpa ada pasangan dia akan merasa kehilangan, dia akan merasa ada yang kurang dalam hidup ini, karena hukum alam bahwa manusia itu berpasangan. Jadi memang memiliki isteri sebagai pasangan hidup adalah untuk mencapai kebahagiaan. Maka tujuan dari pernikahan itu adalah kebahagiaan. Itu yang harus diingat.

3. KURANG SABAR MERAIH CITA.

Tidak sabar adalah sikap yang kurang bijak dalam berumah tangga. Terkadang ingin lebih cepat kaya, lebih cepat sukses dan ingin cepat berjaya. Sebenarnya ia lupa bahwa kita menjalani hidup berumah tangga dilakukan tahap demi tahap. Layaknya sebuah tangga harus dinaiki dulu dari anak tangga pertama agar sampai pada tujuan. Dalam konsep islam setiap orang yang memiliki keyakinan kepada Allah Swt harus bersabar dan menguatkan diri untuk tetap siap dengan berbagai tantangan. 

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.” (Ali ‘Imran: 200)

4. KURANG URUS DUIT SELALU HABIS.

Keuangan dalam rumah tangga terkadang adalah urat nadi kehidupan. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa pentingnya manajemen keuangan yang baik dalam berumah tangga. Selayaknya pasangan harus mampu mengurus duit atau uang agar tertuju pada prioritas yang dimaksudkan. Pentingnya musyawarah terkait dengan pengualaran harian, bulanan, bahkan target tahunan sangat penting untuk direncanakan bersama. Penyakit boros inilah yang selalu muncul dalam berbagai lika-liku kehidupan berumah tangga. Apa benar boros, tapi terkadang memang suami ingin membahagiakan isterinya, atau malah sebaliknya. Inilah memang pentingnya skala prioritas dalam mencapai target. maka pemahaman tentang boros dalam mengelola uang harus mengacu pada kesadaran akan pentingnya tujuan dari penggunaan uang. Inilah penyebabnya umat islam dilarang untuk boros dan kurang urus dalam masalah keuangan. 

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’: 26-27).

5. KANTONG KERING

Kantong kering adalah ungkapan dalam Bahasa Indonesia yang berarti adalah tidak memiliki uang atau disebut juga bangkrut. Layaknya sebuah akun bank kantong kering ini adalah bahwa saldo rekeningnya berisi nol. Kenapa ini bisa terjadi karena adanya boros. Hal ini bisa sering terjadi dalam rumah tangga. perlu diingat bahwa ketika hal ini terjadi ada sebuah kebiasaan yang sering dilakukan yaitu pinjam uang. Ingatlah bahwa hal ini harus dihindari kalaupun tidak bisa dihindari maka pinjamlah secukupnya. Pada dasarnya kita telah mencapai status kefakiran dalam hidup ini. Ada hal yang harus dingat kalau sudah pada tahap ini bagi sekalian pembaca tentang sabda Nabi Muhammad Saw  “Hampir-hampir kefakiran (kemiskinan) itu menjadi kekafiran”(Imam al-Baihaqi dalam kitab “Syu’abul Iman” (no. 6612). Maka dari itu janganlah sampai kefakiran dan kemiskinan membuat anda harus menggadaikan iman. 

6. SEDEKAH DAN MEMBERI SANGAT SULIT.

Jika memang sudah ada yang namanya kantong kering memang terasa sulit untuk memberi. Tapi alangkah ironisnya jika ketika dalam keadaan memiliki rizki yang cukup malah lupa memberi. Kenapa sedekah dan berbagi rezki dengan orang lain sangat sulit. Apakah mungkin karena adanya target cita yang ingin dicapai sehingga mengumpulkan uang dan tidak boleh berbagai. Apakah karena masalah itu?. Perlu diingat juga bila perlu rencanakan juga sedekah yang akan ditargetkan agar memberi tidak sulit. Jika memang adanya pelit dan sedekah sangat sulit dalam rumah tangga akan membuat urusan dalam berrumahtangga menjadi semakin rumit. Yakinlah bahwa dengan berbagi kepada sesama yang membutuhkan akan membawa kedamaian dalam berumah tangga. 

“Barangsiapa bersedekah dengan sebutir kurma dari hasil usaha yang baik – dan Allah tidak akan menerima kecuali yang baik-maka Alloh akan menerima dengan tangan kanan-Nya, lalu mengembangkan untuk pemiliknya (yang berinfak) sebagaimana salah seorang kalian mengembang biakkan anak kuda atau anak untanya, sampai harta itu menjadi sepenuh bukit”. (HR. Bukhori)

=======================================================================

Sambungan tulisan dapat dilihat kelanjutannya di sini

Alexandra Pane

Alexandra Pane

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *